Bontang, 05 Februari 2025 – Polres Bontang berhasil melakukan mediasi atas aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Persatuan Budidaya Kerang Dara di area operasional PT PHSS, Muara Badak. Dengan pendekatan yang humanis dan komunikasi yang efektif, kepolisian mampu menciptakan solusi bagi kedua belah pihak, sehingga operasi rig Pertamina yang sempat terganggu kini dapat kembali berjalan normal.
Aksi Deno tersebut dipicu oleh kekhawatiran para pembudidaya kerang dara terhadap dampak operasional rig terhadap ekosistem laut yang menjadi sumber penghidupan mereka. Para demonstran menuntut adanya kejelasan dari pihak perusahaan terkait kebijakan lingkungan dan kompensasi terhadap dampak yang ditimbulkan.
Menyadari pentingnya penyelesaian konflik ini tanpa mengorbankan hak-hak masyarakat maupun keberlangsungan industri, Polres Bontang langsung turun tangan melakukan mediasi antara Persatuan Budidaya Kerang Dara dan pihak PT PHSS. Mediasi berlangsung dalam suasana yang kondusif, di mana kedua belah pihak diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan mencari titik temu yang menguntungkan semua pihak.
Kapolres Bontang AKBP Alex FL Tobing SIK menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya, serta memastikan hak-hak masyarakat tetap terjamin. “Kami hadir sebagai fasilitator untuk mencari solusi terbaik. Keamanan dan kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kami, begitu pula dengan kelancaran operasional perusahaan yang berkontribusi pada perekonomian daerah,” ujar Kapolres dalam keterangannya.
Polres Bontang menegaskan akan terus mengawal situasi di lapangan untuk memastikan bahwa kesepakatan yang telah dicapai dapat berjalan dengan baik, serta tetap membuka ruang dialog bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi mereka secara damai.
Humas Polres Bontang