BONTANG – Erau Pelas Benua adalah salah satu pesta budaya masyarakat Kutai yang bermukim di Kelurahan Guntung. Kegiatan ini sudah menjadi ciri khas Kota Bontang karena telah digelar rutin setiap tahunnya. Erau Pelas Benua ini bertujuan untuk membersihkan dan memohon perlindungan agar Kota Bontang bersih dan terhindar dari segala mara bahaya.
Walikota Bontang Basri Rase S.IP bersama Kapolres Bontang, Dandim 0908 Bontang serta jajaran Forkompimda lainnya mengahadiri Pesta Adat Erau Pelas Benua Guntung 2022 yang acara pembukaan digelar hari ini Selasa (15/11)
Kegiatan dipusatkan di kawasan panggung Kampung adat Kutai di Kelurahan Guntung, pesta budaya masyarakat Kutai itu tahun ini turut menyajikan berbagai rangkaian kegiatan baik yang bersifat ritual, kebudayaan, hingga hiburan kepada masyarakat.
Prosesi tepung tawar dan beluluh, penyalaan obor brong, serta pendirian rondong ayu sebagai tanda dimulainya pelaksanaan Erau Pelas Benua 2022. Sehari sebelumnya, juga telah dilakukan prosesi Bapelas Benua (bersih-bersih kampung). Semua prosesi tersebut bertujuan untuk membersihkan dan memohon perlindungan agar Bontang selalu bersih dan terhindar dari segala musibah dan mara bahaya. Yang tak kalah penting, di pembukaan kali ini, panitia pelaksanaan juga menampilkan Tari Jepen ,tari kolosan seluang mudik seerta pagelaran pentas seni tari-tarian daerah yang ada di nusantara. Seperti tari aceh, tari hudoq, tari gantar, dan tari-tari lainnya.
Tampak hadir juga dalam Pesta Adat Erau Pelas Benua Guntung 2022 Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Ke XXI Drs Adji Muhamad Arifin M. Si beserta Ratu dan kerabat Sultan Kutai Kertanegara dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bontang, Kepala OPD, Kepara pimpinan perusahaan, Lembaga Adat Kutai Guntung, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan masyarakat Pengunjung
Sebagai informasi, Erau Pelas Benua ini akan digelar selama 5 hari mulai tanggal 14 hingga 19 November 2022 Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin setiap tahunnya itu juga akan dirangkai dengan lomba tari tarian dan berbagai lomba olahraga tradisional seperti sumpit, logo, dan juga gasing tradisional. Dengan melibatkan masyarakat pelajar yang ada di Kota Taman, tujuan lomba tersebut diharapkan dapat tersosialisasinya pemahaman dan edukasi tentang melestarikan kearifan budaya lokal sejak dini. Selain itu, diharapkan juga dapat mendorong kemajuan sektor pariwisata dan kebudayaan lokal di Bontang